Jumat, 28 November 2008 di 21.41 |  

Disebuah perkampungan hiduplah bapak bersama dengan seorang putrinya yang sudah mulai tumbuh dewasa dan mulai dilirik para pemuda sekitarnya. Sang bapak ingin menjaga anaknya dengan baik jangan sampai jatuh ketangan playboy campung.

Suatu ketika sang bapak melihat anaknya berjalan bersama pemuda yang memang dinilai oleh sang bapak sebagai pemuda kurang ajar. namun sang bapak tidak berani menegur secara langsung karena ayah dari sang pemuda seorang rentenir kebetulan bapak sang putri memiliki sangkutan padanya.

Diam diam sang pemuda mau main kerumah sang putri yang memang diketahui rumah tersebut selalu dalam keadaan sepi. Niat sang pemuda diberitahukan oleh sang putri kepada bapaknya, langsung aja sang bapak atur strategi takut anak putrinya kenap-kenapa.

Bapak :”Udah begini aja ya nak bapak pasang strategi kalau dia macem macem biar bapak hajar”, (Sambil melanjutkan bicara) Kalau kamu dipegang tangannya kamu teriak”Jambu”, Kalau kamu dipegang pahanya teriak”Mangga”, Kalau kamu pipinya teriak”Nanas”,Kalau dia kelewatan teriak”Timun”

Putri : “Baik yah…..”

Maka pada malamnya sang pemuda datang, dan bapak ngumpet didalam kamar sambil membawa pentungan.

Mereka berdua langsung duduk dibangku yang agak panjang dan si Pemuda mulai kurang ajar mulai memegang tangan sang putri.(spontan sang putri teriak Jambuuu….!!!!!), Bapaknya yang mendengar dari dalam kamar langsung ngedumel wah anak gue dipegang tangannya. Sang pemuda iseng lagi dengan memegang paha sang putri(spontan langsung teriak”Manggaaaaaa…….!!!!!)Sang bapak mendengar dengan agak marah wah anak gue dipegang pahanya.Kemudian sang pemuda dengan penuh nafsuu memegang seluruh tangan,paha,dan menciumnya sang putri gelagapan nggak bisa teriak apa-apa cuma biasa teriak RUJAAAAAKKK

Bapak : ?????????.,,,@""""""!!!!!!!!!!!!!!!!!

Diposting oleh Sebuah Nama Sebuah Cerita Label:

0 komentar: